Melanjutkan cerita tentang petualangan ke Tomohon kota Bunga di Manado Sulawesi Utara.
Setelah puas nongkrong cantik dan poto-poto di Danau Linow, karena waktu masih cukup untuk satu tujuan lagi sebelum kita menghadiri pemberkatan pernikahan sahabat maka kita menuruti usul Pak Ari untuk ke Bukit Kasih.
Bukit Kasih terletak di Desa Kanonang, Kawangkoan,Minahasa. Di sebut Bukit Kasih karena ditempat inilah 5 agama yang ada di Indonesia ditempatkan di satu bukit dengan Monumen yang pas berada di atas tangga masuk tempat ini. Disinilah simbol akan kerukunan antara umat beragama dan saling mengasihi antara sesama saudara bangsa Indonesia berada. Diatas puncak Bukit Kasih ditempatkan 5 rumah ibadah dari 5 agama di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Semua umat beragama dapat berkumpul menjadi satu dan menjalankan ibadah sebagaimana mestinya tanpa ada perselisihan namun tetap mengedepankan kasih.
Tiket masuk ke tempat ini seingatku sih cuman 12ribu rupiah untuk kita berenam. Murah kan? Karena Minahasa termasuk daerah dataran tinggi maka tempat ini pun udaranya terasa sangat sejuk. Begitu turun dari tempat parkir kita harus menaiki anak tangga untuk memasuki wilayah Bukit Kasih ini. Begitu mencapai Monumen Bukit Kasih mata terpesona oleh pemandangan yang ada.
Bukit Kasih terletak di Desa Kanonang, Kawangkoan,Minahasa. Di sebut Bukit Kasih karena ditempat inilah 5 agama yang ada di Indonesia ditempatkan di satu bukit dengan Monumen yang pas berada di atas tangga masuk tempat ini. Disinilah simbol akan kerukunan antara umat beragama dan saling mengasihi antara sesama saudara bangsa Indonesia berada. Diatas puncak Bukit Kasih ditempatkan 5 rumah ibadah dari 5 agama di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Semua umat beragama dapat berkumpul menjadi satu dan menjalankan ibadah sebagaimana mestinya tanpa ada perselisihan namun tetap mengedepankan kasih.
monumen Bukit Kasih |
Tiket masuk ke tempat ini seingatku sih cuman 12ribu rupiah untuk kita berenam. Murah kan? Karena Minahasa termasuk daerah dataran tinggi maka tempat ini pun udaranya terasa sangat sejuk. Begitu turun dari tempat parkir kita harus menaiki anak tangga untuk memasuki wilayah Bukit Kasih ini. Begitu mencapai Monumen Bukit Kasih mata terpesona oleh pemandangan yang ada.
Karena waktu kita di tempat ini hanya 1jam, maka kami memutuskan untuk tidak akan naik ke atas bukit dan cukup berfoto-foto ria di seputaran monumen. Bila saat itu tidak membawa kamera atau ponsel anda kameranya tidak cukup gaul, maka jangan sedih karena banyak sekali kakak-kakak yang menawarkan jasa foto langsung jadi. Biayanya murah banget, cuma 10ribu rupiah untuk per foto yang dicetak, dan kalau masih ingin menyimpan filenya di sd card hanya dikenakan ongkos 5ribu rupiah saja, murah kan. Biayanya nya jauh lebih murah daripada jasa poto di tempat wisata di Jawa hehehe. Oya, kakak-kakak fotografer itu juga membawa burung hantu yang menjadi burung khas Minahasa, jadi kalau berani bisa berfoto dengan membiarkan burung tersebut bertengger dipundak. Karena agak takut dengan burung hantu, padahal sebenarnya mereka kecil dan unyu, saya cukup berfoto sendirian saja hahaha
Kalau ingin membeli oleh-oleh banyak juga kakak-kakak dan ibu-ibu penjual souvenir. Ada banyak souvenir yang ditawarkan, ada kalung , gelang dengan batu-batu cantik sebagai bandulnya. Tak lupa saya membeli sebuah sebagai kenang-kenangan. Sebenarnya pada saat datang kemari ingin sekali mencoba untuk merendam kaki ke air belerang, tapi apa daya waktu yang sempit membuat kami mengurungkan niat tersebut.
Tempat ini sangat layak untuk dikunjungi, selain karena indah dan udaranya yang sejuk, keramahan warga lokal yang sangat patut dihargai. Mereka ramah namun sangat menghargai privasi kami sebagai pengunjung. Kakak-kakak maupun ibu-ibu penjual souvenir dan fotografer menawarkan dagangan dan jasa mereka, namun apabila kita menolah dengan halus dan senyuman mereka akan tersenyum dan berlalu.
Sungguh ingin rasanya kembali ke tempat ini lagi, masih ingin mendaki Bukit Kasih dan melihat pemandangan indah dari puncaknya. Menikmati alam Desa Kanonang yang asri dan sejuk dan mensyukuri bahwa Tuhan begitu baik menciptakan alam Indonesia demikian indahnya. Mari kita semua jaga alam indah Indonesia supaya anak cucu kita pun dapat menikmatinya.
Kalau ingin membeli oleh-oleh banyak juga kakak-kakak dan ibu-ibu penjual souvenir. Ada banyak souvenir yang ditawarkan, ada kalung , gelang dengan batu-batu cantik sebagai bandulnya. Tak lupa saya membeli sebuah sebagai kenang-kenangan. Sebenarnya pada saat datang kemari ingin sekali mencoba untuk merendam kaki ke air belerang, tapi apa daya waktu yang sempit membuat kami mengurungkan niat tersebut.
Tempat ini sangat layak untuk dikunjungi, selain karena indah dan udaranya yang sejuk, keramahan warga lokal yang sangat patut dihargai. Mereka ramah namun sangat menghargai privasi kami sebagai pengunjung. Kakak-kakak maupun ibu-ibu penjual souvenir dan fotografer menawarkan dagangan dan jasa mereka, namun apabila kita menolah dengan halus dan senyuman mereka akan tersenyum dan berlalu.
Sungguh ingin rasanya kembali ke tempat ini lagi, masih ingin mendaki Bukit Kasih dan melihat pemandangan indah dari puncaknya. Menikmati alam Desa Kanonang yang asri dan sejuk dan mensyukuri bahwa Tuhan begitu baik menciptakan alam Indonesia demikian indahnya. Mari kita semua jaga alam indah Indonesia supaya anak cucu kita pun dapat menikmatinya.
Comments
Post a Comment